cover
Contact Name
Thomas S. Iswahyudi
Contact Email
tom_wahyudi@staff.ubaya.ac.id
Phone
+6231-2981344
Journal Mail Official
rahmanfibri@staff.ubaya.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Kalirungkut - Surabaya 60293 Gedung Perpustakaan Lt. 4
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Published by Universitas Surabaya
ISSN : -     EISSN : 27156419     DOI : https://doi.org/10.24123/kesdok
Core Subject : Health, Agriculture,
The term Keluwih comes from keluwih leaf which is one of the symbols of the University of Surabaya. In this symbol, keluwih leaf means high ideals of knowledge (Linuwih). Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (Keluwih: Journal of Health and Medicine) is an online, open access, and peer-reviewed journal. JKKd is published twice a year (December, June; First published in December 2019). This journal aims to disseminate the results of original research, case report, and critical reviews in the fields of health and medicine. This focus and scopes include, but are not limited to a pharmacy, medicine, public health, and health biotechnology fields.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)" : 7 Documents clear
Coronavirus: Penyakit Lama, Virus Lama, Kemasan Baru Heru Wijono
KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/kesdok.V2i1.2810

Abstract

Abstract— Covid -19, a virus strain and a member of family with known member as Severe Acute Respiratory Disease (SARS) or Middle East Respiratory Syndrome (MERS), but having a potentially lethal differences in not readily recognized by our immunity. Classified as betacoronavirus, with incubation period up to 14 days, the sign and symptoms can be highly variable, from asymptomatic to mild to criticalin the form of severe pneumonia. Almost half the persons infected did not show any symptoms, but in cases of people with comorbidities such as advanced age, pregnancy, obesity or other certain diseases, could increase the likelihood of morbidity and even potentially fatal. Covid-19 has spread globally, including Indonesia, with a potentially increased number of cases, prevention in covid-19 protocol is a necessity. Keywords: Covid-19, SARS, symptoms, variable, prevention Abstrak— Covid-19, yang sebelumnya dikenal sebagai virus strain dari kelompok family yang sama dengan Severe Acute Respiratory Disease (SARS) atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS), tapi memiliki fatalitas yang secara potensial lebih tinggi, karena bersiafat novel bagi sistem imunitas kita. Termasuk betacoronavirus, dengan masa inkubasi sampai dengan 14 hari, tanda dan gejala penyakit bisa sangat bervariasi, mulai dari asimtomatik, ringan sampai berat, dalam bentuk pneumonia berat. Hamper separuh penderita yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali, tapi pada penderita dengan komorbiditas seperti usia lanjut, kehamilan, obesitas atau penyakit kronis tertentu, resiko moribiditas dan mortalitas dapat meningkat. Covid-19 saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, dengan adanya potensi kenaikan kasus lebih banyak, pencegahan dalam bentuk protocol covid-19 bersifat mutlak diperlukan. Kata kunci: Covid-19, SARS, gejala, bervariasi, pencegahan
Evaluasi Kualitatif Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih dengan Metode Gyssens Wirda Anggraini; Tifany Maulida Candra; Siti Maimunah; Hajar Sugihantoro
KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/kesdok.V2i1.2876

Abstract

Abstract—Urinary Tract Infection (UTI) was the presence of the large number of microorganisms in the urine that can cause urinary tract infections. UTIs were infection whose incidence is still high in Indonesia. The main therapy of UTIs was using antibiotics. The immense of antibiotic use can cause irrationality. This irrationality would give some negative effects such as allergic reaction, physiological changes, and antibiotic resistance. The purpose of this study was to know the quality of antibiotic use in UTI patients in Kanjuruhan Region General Hospital. The type of research was observational by the cross-sectional design. The data were taken retrospectively during September-November 2019 and used the medical records of 27 UTI inpatients. The results of this study determined 20% including category 0 (approriate use of antibiotic), 2,86% category I (antibiotic use not correct timing); 28,57% category II A (antibiotic use not correct dose); 34,29% category II B (antibiotic use not correct interval); 11,42% category III B (antibiotic use is too short) and 2,86% category IV A (there is more effective alternative). Keywords: antibiotic, gyssens, urinary tract Abstrak—Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan suatu keadaan dimana terdapat mikroorganisme dalam urin yang jumlahnya sangat banyak dan mampu mengakibatkan infeksi pada saluran kemih. ISK tergolong penyakit infeksi yang angka kejadiannya masih tinggi di Indonesia. Terapi utama ISK adalah terapi dengan menggunakan antibiotik. Meluasnya penggunaan antibiotik dapat menyebabkan tidak rasionalnya penggunaan antibiotik. Penatalaksanaan terapi antibiotik yang tidak rasional dapat menimbulkan risiko antara lain adalah reaksi alergi, toksisitas, perubahan fisiologi, dan resistensi antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas penggunaan antibiotik pada pasien ISK di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Jenis penelitian adalah observasional dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif selama bulan September-November 2019 dan menggunakan 27 data rekam medik pasien ISK Rawat Inap. Hasil evaluasi kualitatif menunjukkan, sebesar 20% termasuk kategori 0 (penggunaan antibiotik tepat/bijak); 2,86% kategori I (penggunaan antibiotik tidak tepat waktu); 28,57% kategori II A (penggunaan antibiotik tidak tepat dosis); 34,29% kategori II B (penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian); 11,42% kategori III B (penggunaan antibiotik terlalu singkat); dan 2,86% kategori IV A (ada antibiotik lain yang lebih efektif). Kata kunci : antibiotik, gyssens, infeksi saluran kemih
Iminosugar 1-Deoxynojirimycin (DNJ) sebagai Antiviral Infeksi Virus Dengue Muhammad Luthfi Adnan
KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/kesdok.V2i1.2970

Abstract

Abstract— Dengue fever (DF), dengue hemorrhagic fever (DHF), and dengue shock syndrome (DSS) caused by the DENV virus are among the global problems regarding mosquito-borne viral infections. The DENV virus is transmitted through Aedes aegypti causing clinical manifestations that can cause critical illness for patients. The need for effective antiviral therapy is needed to treat DENV virus infections. 1-Deoxynojirimycin (DNJ), one of the many imino sugars found in mulberry leaves and several strains of bacteria, has potential as an antiviral against DENV virus infection. The antiviral activity of DNJ works as an inhibitor of the α-glucosidase enzyme which is important in virus secretion so that it affects the infection rate. DNJ also has the effect of boosting the immune system to initiate an immune response to a viral infection. Further research is needed to develop DNJ as an effective antiviral DENV in the future.Keywords: antiviral, dengue, iminosugar, therapy Abstrak— Dengue fever (DF), dengue hemorraghic fever (DHF), dan dengue shock syndrome (DSS) yang disebabkan oleh virus DENV merupakan salah satu permasalahan global mengenai infeksi virus. Virus DENV ditularkan melalui Aedes aegypti menyebabkan manifestasi klinis yang dapat menimbulkan kesakiatn kritis bagi pasien. kebutuhan terapi antiviral yang efektif diperlukan untuk mengobati infeksi virus DENV. 1-Deoxynojirimycin (DNJ), salah satu iminosugar yang banyak terdapat pada daun mulberry dan beberapa strain bakteri, memiliki potensi sebagai antiviral terhadap infeksi virus DENV. Aktivitas antiviral DNJ bekerja sebagai penghambat enzim α-glukosidase yang penting dalam sekresi virus sehingga mempengaruhi tingkat infeksi. DNJ juga memiliki efek meningkatkan sistem imun untuk menginisiasi respon imun terhadap infeksi virus. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan DNJ sebagai antiviral DENV yang efektif di masa depan.Kata kunci: antiviral, dengue, iminosugar, therapy
Studi Literatur tentang Kuantitatif Penggunaan Antibiotik pada Bangsal Bedah dengan DDD Ervin Colyn; Fauna Herawati; Rika Yulia
KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/kesdok.V2i1.2975

Abstract

Abstract— Antibiotic resistance is one of the healthcare problems associated with higher medical costs, prolonged hospital stays, and increased mortality rate. Monitoring antibiotic usage purposed to control the incidence of antibiotic resistance. Past research reported that there was an irrational use of surgical prophylaxis in Asia. The objective of this research is to review surgical prophylaxis utilization using DDD method with DDD/100 Bed Days as outcome. The study design used is systematic review. The articles included in this study were cross-sectional study design, in Indonesian or English language, and published between the years 2010-2020. The defined daily dose, antibiotic prophylaxis, surgery were the search term. This study assesses the quality of journals by The Joanna Briggs Institute (JBI) checklist and the journal's reputation. There were eleven articles, five articles had a good quality according to JBI checklist and published at journal indexed Scopus or accredited by National Journal Accreditation (ARJUNA) SINTA 1-3. The most used surgical prophylaxis antibiotic in 6 locations was ceftriaxone. Meanwhile, Cefazolin, the first choice surgical prophylaxis antibiotic recommended by the guideline, only reported being used the most at 2 locations. In Asia, there are irrational surgical prophylaxis antibiotic utilizations. The monitoring of surgical prophylaxis antibiotic use needs to be improved to increase the appropriateness.Keywords: Defined Daily Dose, antibiotic prophylaxis, surgery, Asia Abstrak—Resistensi antibiotik merupakan salah satu masalah kesehatan karena meningkatkan biaya perawatan, memperpanjang lama rawat di rumah sakit, dan meningkatkan angka kematian. Pemantauan penggunaan antibiotik bertujuan untuk mengendalikan kejadian resistensi antibiotik. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa masih banyak terjadi pemakaian antibiotik secara irasional di bangsal bedah di Asia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola pemakaian antibiotik di bangsal bedah dalam satuan DDD/100 bed days. Penelitian ini merupakan kajian sistematik. Artikel terpilih dalam penelitian ini adalah artikel penelitian potong lintkang, berbahasa Indonesia atau Inggris, dan dipublikasi antara tahun 2010 sampai 2020. Kata kunci yang dipakai adalah defined daily dose, antibiotic prophylaxis, surgery. Kualitas jurnal dinilai dengan checklist Joanna Briggs Institute (JBI) dan reputasi jurnal. Hasil: Didapatkan sebelas artikel, lima jurnal memiliki kualitas baik menurut checklist JBI dan dipublikasi oleh jurnal terindeks Scopus atau terakreditasi Sinta 1-3. Berdasarkan hasil sintesis, antibiotik golongan sefalosporin merupakan antibiotik yang paling sering dipakai. Seftriakson dilaporkan pada 6 lokasi sebagai antibiotik yang paling sering dipakai sebagai profilaksis pembedahan, sedangkan sefazolin, antibiotik pilihan utama yang direkomendasikan oleh pedoman terapi, hanya dilaporkan paling banyak digunakan di 2 lokasi. Di Asia, penggunaan antibiotik profilaksis di bangsal bedah masih ada yang irasional. Pemantauan penggunaan antibiotik profilaksis di bangsal bedah perlu ditingkatkan.Kata kunci: Defined Daily Dose, antibiotik profilaksis, bangsal bedah, Asia
Kontroversi Metode Deteksi COVID-19 di Indonesia Mariana Wahjudi
KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/kesdok.V2i1.2994

Abstract

Abstract—The governance of COVID-19 cases in Indonesia is carried out in accordance with the WHO directions. Serological tests, often mentioned as rapid antibody tests, are used for mass screening testing while the polymerase-chain-reaction (PCR)-based tests are performed for routine confirmation of COVID-19 infection cases. PCR test is one of nucleic acid amplification tests (NAAT) for detection of viral RNA. The management of the COVID-19 detection caused controversies at the beginning of pandemic period. It seems that the controversies occurred due to misperception regarding the tests, as well as misunderstanding caused by differences in individual immune responses, viral dynamics in human bodies and clinical outcomes. In response to community opinion controversies, this paper discuss the following topics, i.e. a glimpse about COVID-19, the characteristics of SARS-CoV-2, viral dynamics in human body, the dynamics of human immune response to SARS-CoV-2, basic explanation about COVID-19 and SARS-CoV-2 testing, and the last part explained the occurred controversies. Keywords: Indonesia, polymerase chain reaction, rapid test, SARS-CoV-2, serology Abstrak— Penetapan pelaksanaan deteksi kasus COVID-19 di Indonesia dilaksanakan sesuai arahan WHO. Uji serologis atau rapid test antibodi digunakan untuk test atau skrining massal sedangkan untuk uji berbasis polymerase-chain-reaction (PCR) digunakan untuk konfirmasi rutin kasus infeksi COVID-19. Uji molekuler secara PCR merupakan salah satu metode nucleic acid amplification tests (NAAT), untuk mendeteksi RNA virus. Penatalaksanaan deteksi Coronavirus disease 2019 (COVID-19) ini di awal masa pandemik menimbulkan berbagai kontroversi di masyarakat. Kontroversi terjadi terutama karena pemahaman yang berbeda dari masyarakat mengenai prinsip pengujian dan adanya salah pengertian akibat adanya perbedaan respon immun antar individu, dinamika virus COVID-19 dalam tubuh orang terinfeksi, dan luaran klinis pasien. Menanggapi kontroversi pendapat di masyarakat maka pada tulisan ini dibahas tentang sekilas COVID-19, karakteristik SARS-CoV-2, dinamika virus dan pembentukan antibodi dalam tubuh manusia, penjelasan prinsip pengujian COVID-19 dan SAR-CoV-2 serta ulasan tentang kontroversi yang terjadi. Kata kunci: Indonesia, polymerase chain reaction, rapid test, SARS-CoV-2, serology
Potensi Ekstrak Bawang Hitam sebagai Tabir Surya terhadap Paparan Sinar Ultraviolet Putu Srinata Dampati; Elvina Veronica
KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/kesdok.V2i1.3020

Abstract

Abstract—Skin cancer is in the third rank in Indonesia. One of the causes of skin cancer is excessive exposure to ultraviolet rays from the sun. Ultraviolet radiation forms Reactive Oxygen Species that disrupts the regulation of the cell-matrix and causes photoaging and the burden of gene mutations that cause carcinogenesis. Black garlic is fermented garlic with a certain duration, temperature, and humidity. Black garlic has higher levels of antioxidants than garlic. Aimsresearch to determine the potential of black garlic extract as a sunscreen against ultraviolet rays. Literature study using literature review articles and research articles from international and national journals within the last ten years. Result research show black garlic extract protects the skin from ultraviolet radiation, acts as a photoprotector, prevents photoaging by stimulating fibroblast orders and prevents collagen I degradation, and prevents carcinogenesis. Black Garlic extract has a potency become sunscreen against ultraviolet exposure due to its antioxidant content. Further research is needed on the dosage and side effects. Keywords: antioxidants, black garlic, reactive oxgyen species, ultraviolet Abstrak— Kanker kulit menduduki peringkat tiga kanker terbanyak di Indonesia. Salah satu penyebab kanker kulit adalah paparan sinar ultraviolet matahari yang berlebih. Radiasi sinar ultraviolet membentuk reactive oxygen species yang mengganggu regulasi matriks sel dan menimbulkan photoaging serta memicu mutasi gen yang menyebabkan karsinogenesis. Bawang hitam merupakan bawang putih yang difermentasi dengan waktu, suhu, dan kelembapan tertentu. Bawang hitam mengandung antioksidan yang lebih tinggi dari bawang putih. Tujuan penelitian mengetahui potensi ekstrak bawang hitam sebagai tabir surya terhadap paparan sinar ultraviolet.Studi pustaka menggunakan artikel literature review dan artikel penelitian di jurnal internasional dan nasional dalam 10 tahun terakhir. Hasil: Ekstrak bawang hitam kaya akan antioksidan yang dapat melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet, berperan sebagai fotoprotektor, mencegah photoaging dengan menstimulasi pembentukan fibroblas dan mencegah degradasi kolagen I, dan mencegah karsinogenesis. Ekstrak bawang putih berpotensi sebagai tabir surya terhadap paparan sinar ultraviolet karena kandungan antioksidannya. Perlu penelitian lebih lanjut tentang dosis dan efek samping yang ditimbulkan. Kata kunci: antioksidan, bawang hitam, reactive oxgyen species, ultraviolet
Anosmia pada COVID-19: Studi Neurobiologi Dwi Martha Nur Aditya
KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/kesdok.V2i1.3098

Abstract

Abstract— A few months ago there was Covid-19 virus outbreak by SARS-CoV-19 virus which has clinical manifestations, one of which is Anosmia. Anosmia cause patient was experienced smell’s decreasing which causes psychological problems that loss of comfort and appetite. This condition may also cause imunity’s decreasing in patient. Anosmia in Covid-19 patients could be temporary, if the body's immune system is maintained in good condition, one of the factors is continuing provide healthy and nutritious food intake, even though in tasteless conditions. Therefore, this article can be used as an educational material for the public, how to understand the neurobiological conditions of anosmia in Covid-19, further to avoid depressed due to loss of taste which could be lead to loss appetite. Keywords: Covid-19, Anosmia, Neurobiology Abstrak— Beberapa bulan lalu telah terjadi penyebaran wabah virus Covid-19 oleh SARS-CoV-19 virus yang memiliki manifestasi klinis salah satunya adalah Anosmia. Kondisi anosmia menyebabkan kondisi pasien mengalami penurunan daya penciuman yang menyebabkan gangguan psikologis berupa kehilangan rasa nyaman dan kehilangan napsu makan. Kondisi ini sudah barang tentu akan menyebabkan penurunan daya imunitas pasien. Anosmia pada pasien Covid-19 bersifat sementara, apabila daya imunitas tubuh tetap dijaga dalam keadaan baik, salah satu faktornya adalah tetap memberikan asupan makan sehat dan bergizi, meskipun dalam kondisi tasteless. Oleh karena itu, dengan adanya artikel ini dapat digunakan sebagai bahan edukasi kepada khalayak, bagaimana memahami kondisi anosmia pada Covid-19 secara neurobiologi, sehingga dapat menghindarkan rasa depresi karena kehilangan rasa akan makaman yang dapat menyebabkan turunnya napsu makan. Kata kunci: Covid-19, Anosmia, Neurobiologi

Page 1 of 1 | Total Record : 7